selamat

Rabu, 04 April 2012

3. Proses Pembelajaran di Daerah Terpencil




Negara kita merupakan Negara maritim, yang terdiri dari beribu-ribu pulau. Dari pulau yang paling besar sampai pulau yang paling kecil, yang mana mempunyai sumber kekayaan alam yang melimpah. Akan tetapi kita ketahui bersama pendidikan yang kita miliki belum dapat merata keseluruh daerah Indonesia, khususnya terpencil yang jauh dari kota. Hal ini sangat memprihatinkan untuk Negara yang besar dan kaya yang sedang berkembang seperti Indonesia, yang mana sedang menuju kesejajaran dengan bangsa-bangsa lain dalam upaya pencapaian Tujuan Pembangunan. Anak-anak yang hidup di daerah terpencil seperti Sumatera, Kalimantan, Papua dan pulau-pulau lain adalah bagian nyata dari masyarakat bangsa yang tidak cukup dicatat dalam angka partisipasi kasar dan murni maupun kelulusan dalam Ujian Nasional. Tidaklah cukup dengan hanya menilai dari keberhasilan dan kemajuan prestasi anak-anak Indonesia yang terpilih di ajang-ajang internasional, sebutlah di Olimpiade Matematika atau Fisika, prestasi segelintir anak berprestasi tersebut bisa memberikan pesan dan pembenaran atas berbagai fenomena pengabaian sebagian besar anak yang tertinggal.

 Mengajar anak-anak di daerah-daerah terpencil merupakan tantangan khusus bagi para guru. Sebenarnya, jika tidak direkayasa, angka kegagalan yang ada terbilang sangat tinggi yang diakibatkan oleh berbagai sebab. Banyaknya tenaga guru Pegawai Negeri Sipil yang enggan mengabdikan dirinya di daerah pedalaman dinilai kurang berkomitmen untuk mencerdaskan pendidikan anak, termasuk peserta didik. Sekarang ini banyak guru yang bersikap pragmatis soal menghitung untung rugi, kesemuanya selalu dihitung dengan uang sehingga pengorbanannya dalam pendidikan anak tidak dikedepankan.

2. Pengertian Kerucut Pengalaman Edgar Dale dan Hubungannya dengan Media Belajar



Edgar Dale dan James Finn merupakan dua tokoh yang berjasa dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran modern. Edgar Dale mengemukakan tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) sebagaimana tampak dalam gambar 1 berikut ini :



Dari gambar tersebut dapat kita lihat rentangan tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran.

teori/konsep baru dan teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan  kerucut pengalaman menurut  Edgar Dale Edgar Dale.   Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan (misalnya teori/konsep baru dan teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan media, yang mengarah kepada pembuatan taksonomi media pendidikan/pembelajaran. Usaha-usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh beberapa ahli. Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.

1. Pengertian Sumber Belajar, Media Belajar, dan Gerak Peraga


Sumbr belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.

Media belajar  secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

Suhardi, (1978) Pengertian  Alat peraga pendidikan adalah media yang pengajarannya berhubungan denganindera pendengaran  agar proses belajar mengajar dapat bekerja secara efektif dan lebih efisien, intinya bahwa dengan Alat Peraga dapat mempermudah penyampaian pesan yang akan disampaikan.

teman teman champos













selalu mengandalkan kekompakan kerja sama dan selalu bercanda 
heheheheheheheheheheheheheheh

vildah zakkiyah


                      sosok seseorang wanita yg sederhana yg selalu taat kepada allah yg maha esa dan wanita soleha